Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Indonesia dikenal dengan budaya yang beragam, seperti kuliner, bahasa dan adat-istiadat termasuk permainan tradisional yang dimainkan oleh masyarakat atau anak-anak yang ada di daerah Jawa Timur yang biasanya dimainkan secara individu maupun kelompok. Berikut ragam permainan tradisional asal Jawa Timur yang dimainkan anak-anak.
Daftar Isi
1. Cublak-cublak suweng
Permainan tradisional jawa timur yang pertama adalah cublak-cublek suweng. Permainan asal Jawa Timur ini menjadi permainan yang cukup digemari anak-anak dan sering dimainkan misalnya saat di sekolah atau di rumah bersama teman mainnya. Permainan tradisional cublak-cublak suweng merupakan permainan yang dimainkan oleh 3-5 anak dengan satu buah biji-bijian atau krikil yang bisa digenggam.
Sebelum memulai permainan para pemain lakukan gambreng, dan yang kalah jadi Pak Empo yang nanti perannya akan berbaring telungkup di tengah, dan anak lainnya duduk melingkar sambil menyanyi mereka akan memindahkan biji atau kerikil tersebut ke anak lainnya sampai akhirnya berhenti dan mengepalkan kedua tangannya, lalu Pak Empo menebak dimana posisi batu tersebut. Jika salah Pak Empo harus kembali ke posisi semula dan permainan diulang lagi.
2. Nekeran
Permainan tradisional khas jawa timur yang kedua yaitu Nekeran, istilah dari permainan ini adalah permainan gundu. Pemenang permainan nekeran ini dilihat dari siapa yang paling banyak memiliki kelereng. Cara memainkan permainan ini mudah, butiran-butiran gundu tersebut saling dilempar dan ditembakan, beradu ketangkasan melempar kelereng, hingga pemenang pun akan mengumpulkan pundi-pundi kelereng yang dihasilkan dari permainan tersebut.
Baca juga: Permainan Kelereng : Cara Bermain dan Manfaatnya Bagi Anak
3. Kasti atau Gebukan Batu
Kasti atau gemukan batu salah satu permainan khas jawa timur yang menyenangkan. Permainan ni sejenis olahraga bola semacam halnya olahraga softball alias baseball. Permainan yang diperbuat 2 kelompok ini memakai bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan serta tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang sukses menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan.
Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang bakal menjadi penjaga awal serta kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga wajib segera meringkus bola secepatnya seusai tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Jika bola sukses menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu.
4. Jamuran
Permainan yang memiliki nama unik berasal dari Jawa Timur yaitu Jamuran. Permainan tradisional jamuran umumnya dimainkan oleh tujuh hingga sembilan orang. Cara bermainnya, satu orang menjadi pancer (pusat), dan pemain yang lainnya bergandengan tangan membentuk lingkaran mengelilingi pancer tersebut sambil menyanyikan lagu jamuran sambil bergoyang ke kiri dan ke kanan.
5. Gedrik atau Engklek
Kali ini adalah permainan yang mengharuskan Minasan melompati kotak-kotak yang sudah digambar sebelumnya. Permainan engklek (dalam bahasa Jawa) merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya. Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman
Baca juga: Bingung Ajak Anak Main? Permainan Engklek Solusinya!
6. Lompat Karet
Minasan akan beradu ketangkasan melompati tali yang sudah diukur ketinggiannya di permainan ini. Selain menyenangkan, permainan ini juga bisa menjadi sarana olahraga. Tali yang digunakan terbuat dari jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan atau kelompok, jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang atau apa pun yang memungkinkan lalu melompatinya. Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal tiga anak, dua anak akan memegang ujung tali; satu di bagian kiri, satu lagi di bagian kanan, sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali. Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi.
Baca juga: Asik Main Lompat Tali Karet, Begini Sejarah, Aturan dan Manfaatnya
7. Patil Lele
Permainan ini harus dilakukan hati-hati, karena lemparannya bisa saja mengenai anggota tubuh Minasan. Tetapi tetap saja ini adalah salah satu permainan favorit anak-anak kala itu. Patil lele biasanya dimainkan menggunakan peralatan dua buah batang kayu yang panjang dan pendek. Beberapa pemain terbagi dalam dua kelompok, penjaga dan pengukit. Dengan batang kayu yang pendek ini diletakkan pada lubang yang dibuat kemudian dilentingkan sejauh mungkin menggunakan batang kayu yang panjang.
Keindahan dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia membuat anak-anak di Indonesia tidak kehabisan ide untuk main. Seperti hal nya di Jawa Timur yang memiliki beragam permainan yang dapat dimainkan bersama. Terus update dan baca artikel lainnya hanya di Happy Play indonesia lainnya.
Baca juga: 10 Permainan Tradisional Indonesia yang Seru dan Cara Mainnya