logo happy play

5 Cara Mengajari Anak Bergiliran di Taman Bermain

Banyak hal yang perlu diajarkan kepada anak selain pembelajaran di sekolah salah satunya untuk saling mengasihi dan saling berbagi. Berbagi dasar dari katanya adalah bagi. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Berbagi berarti membagi sesuatu bersama, dapat dimaknai sebagai sebuah perasaan dan keikhlasan seseorang untuk memberi atau menerima sesuatu dari barang, cerita, kisah, uang, makanan, dan segala hal yang penting bagi hidup kita, berbagi juga bisa kepada Tuhan.

Meski berbagi bisa dalam bentuk apa saja, namun tidak semua orang memiliki hati atau jiwa berbagi, padahal rasa berbagai perlu dimiliki oleh setiap orang. Saat masa anak-anak sangat penting ditanamkan rasa saling kasih dan rasa berbaginya, Anda juga dapat mengajarkan anak berbagi melalui kegiatan sehari-hari misalnya mengajari anak gantian main permainan di playground dengan beberapa cara, begini 5 cara mengajari anak bergantian main di taman bermain. 

Baca juga: 8 Permainan Playground yang Mampu Melatih Motorik dan Sensorik

Credit: 2.bp.blogspot.com

Bercerita Seru

Salah satu cara untuk mengajari anak bergiliran di playground adalah melalui cerita kooperatif. Cara ini tidak memerlukan persediaan atau ruang, dan Anda dapat memainkan permainan ini dimana saja kapanpun anda inginkan. Permainan yang menyenangkan ini melibatkan semua orang untuk berbagi cerita dengan pasangannya, dan hasil akhirnya akan menjadi pelajaran yang sukses untuk semua. Berikut adalah beberapa ide untuk membuat cerita cerita kooperatif Anda sendiri. 

Berikut cara memulai, gunakan papan tulis interaktif untuk mendemonstrasikan aktivitas ini. Anda dapat menggunakan mesin Interaktif untuk menampilkan petunjuk menulis untuk anak-anak. Ide bagus lainnya adalah duduk di bawah pohon rumah. Ini adalah tempat yang nyaman untuk bercerita, dan bagus untuk cerita hantu. Jika imajinasi anak Anda menjadi liar, cobalah mengarang cerita dalam imajinasi Anda dan perankan untuk melatih anak bergiliran di taman bermain.

Credit: us.123rf.com

Bermain Lampu Merah, Lampu Hijau

Seperti dunia nyata, ketika di jalan melihat ada lampu merah kita berhenti berkendara dan jika muncul lampu hijau kita terus lanjut berkendara. Aturan main permainan lampu merah dan lampu hijau ini sama dengan traffic light di jalan. Melalui game ini anak akan belajar untuk menunggu giliran. Ini mendorong kesabaran dan meningkatkan keterampilan mendengarkan, juga melibatkan memori fleksibel anak-anak. Anak-anak harus mengingat permainan aslinya dan menunggu giliran tanpa bergerak. Dapat dimainkan baik di dalam maupun di luar ruangan. Anak-anak berbaris menghadap pemimpin, yang berdiri di seberang mereka. Mereka harus menunggu lampu hijau, dan jika mereka bergerak, mereka harus memulai dari awal lagi.

Salah satu pemain adalah petugas polisi, berdiri di ujung trotoar dengan membelakangi kelompok. Para pemain lain berbaris dalam garis beberapa meter jauhnya. Petugas kemudian berteriak, “Lampu Hijau!” Setiap pemain harus segera berbalik dan berlari ke arah pemimpin yang berbalik. Mereka yang tertangkap basah harus mulai dari awal lagi. Pemain pertama yang mencapai petugas polisi menang.

Lampu Merah, Lampu Hijau adalah permainan yang menyenangkan untuk anak-anak dari segala usia. Permainan ini mudah diatur dan dapat bervariasi untuk kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk menandai penelepon tanpa ketahuan. Untuk memulai permainan, pemain harus berada setidaknya dua meter dari pemanggil. Pemain pertama yang mencapai penelepon akan menjadi penelepon babak berikutnya.

Credit: www.howwemontessori.com

Permainan Pengatur Waktu

Jika Anda ingin anak Anda mendapatkan pengalaman bermain playground yang menyenangkan dan berkesan, Anda harus mengenalkan konsep bergiliran. Ini adalah keterampilan sosial yang penting bagi anak-anak untuk dikembangkan. Salah satu cara untuk mengajari anak Anda bergiliran adalah dengan bermain game yang dilengkapi pengatur waktu. Timer memungkinkan anak-anak untuk berlatih mendengarkan orang lain dan bersabar. Misalnya, satu permainan melibatkan pengatur waktu pasir. Setiap anak harus menunggu sampai tulisan tangan pemimpin mencapai sasaran.

Selain mengenalkan anak Anda pada ide bergiliran, Anda bisa menggunakan peralatan bermain untuk mengajari mereka bersosialisasi. Tindakan sederhana berbagi tumpangan di pegas dengan anak lain dapat mengajari anak-anak bahwa mereka harus menunggu giliran. Dengan memberikan penguatan positif untuk perilaku bergiliran yang baik, Anda dapat mendorong anak Anda untuk mengulangi perilaku ini dan melatih anak menjaga dirinya sendiri. Anda juga dapat memperkenalkan Modular Play Towers, yang mempromosikan permainan kooperatif dan mengajar anak-anak untuk menggunakan keterampilan mereka secara harmonis.

Baca juga: 5 Hal Sederhana Dapat Melatih Anak Menjaga Diri Sendiri

Permainan papan

Salah satu cara terbaik untuk mengajari anak-anak berbagi dan bergiliran main adalah dengan bermain permainan papan. Gim paling dasar termasuk KerPlunk dan Don’t Break the Ice. Aturan permainan ini dapat dengan mudah dipahami oleh kedua belah pihak, dan mereka tidak memerlukan banyak keterampilan komunikasi. Anak-anak akan menemukan permainan seperti Jenga sebagai cara yang menyenangkan untuk mengembangkan keterampilan mengambil giliran. Membangun menara dengan balok biasa adalah cara lain yang menyenangkan untuk mengajari anak-anak cara bermain secara kooperatif.

Anak-anak juga bisa bermain Chutes and Ladders, permainan seru yang bisa dimainkan di luar di jalan masuk. Tujuan dari permainan ini adalah untuk memandu bug ke dalam jebakan. Orang yang berhasil memandu bug ke dalam jebakan memenangkan token bug. Game ini sangat bagus untuk anak-anak usia enam tahun ke atas, dan juga bisa menjadi pengalaman pendidikan bagi kedua pemain. Untuk kesenangan tambahan, coba mainkan game ini di dalam ruangan.

Untuk memulai permainan, anak perlu memahami konsep gerak bebas dan gerak penalti. Mereka mungkin tidak mengerti kata “chute” atau “slide”, jadi mereka harus ditunjukkan papan dan tata letaknya. Untuk membuat permainan lebih konkret bagi mereka, Anda dapat melacak peluncuran dengan jari Anda. Anda juga dapat menggunakan stiker panah untuk menjaga gameplay tetap lurus. Selain mengajar anak-anak untuk bergiliran di taman bermain, permainan papan adalah alat yang efektif untuk intervensi dini.

Game pertama yang memperkenalkan turn-taking adalah Candy Land. Ini mempromosikan pengambilan giliran dengan cara yang menyenangkan. Anak-anak akan senang bergiliran dalam permainan ini. Pertama, seorang anak harus memilih kartu dan memberi tahu orang tuanya apa yang mereka lihat di kartu itu. Saat permainan berlangsung, anak harus menentukan kartu mana yang akan berada di pihaknya

Credit: www.thebettertoystore.com

Menara Bermain Modular

Langkah pertama adalah menyiapkan ruang bermain yang memungkinkan anak Anda mengeksplorasi imajinasinya. Ini mungkin sesederhana menara blok bangunan atau set kereta api, atau bisa serumit struktur panjat besar. Membangun menara bersama-sama melibatkan bergiliran, dan Anda dapat memperkuat ini dengan mengatakan warna atau jumlah balok mana yang ditambahkan ke menara. Anda juga dapat mengajari anak-anak untuk bergiliran dengan menyiapkan permainan interaktif di mana mereka dapat mendorong kereta di sepanjang jalur yang telah diselesaikan.

Anak-anak adalah makhluk sosial, dan bermain di luar ruangan memberikan banyak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka. Mereka harus berinteraksi satu sama lain untuk memilih kegiatan, menjelaskan mengapa mereka melakukan sesuatu, bergiliran, mengajukan pertanyaan, dan menanggapi orang lain. Selain itu, pengalaman interaksi yang baik dan buruk membantu mereka membangun keterampilan sosial. Menggunakan Menara Bermain Modular di taman bermain membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial. Menara ini akan memungkinkan anak-anak untuk melatih keterampilan memanjat dan meluncur mereka secara harmonis.

Memiliki sifat berbagi merupakan sebuah hal penting dimiliki oleh setiap orang termasuk anak-anak. Berbagi merupakan “keterampilan” yang vital atau penting untuk dimiliki dalam hidup. Sama halnya seperti menumbuhkan rasa empati dan mendidik anak untuk peduli, mengajarkan anak untuk bergiliran saat bermain juga penting. Terus update dan baca artikel lainnya hanya di Happy Play indonesia lainnya.

Baca juga: Manfaat playground untuk anak

Bagikan Artikel Ini: