Membuat anak bahagia dan jadi pribadi yang baik dapat dilakukan dengan cara sederhana, mulai dengan hal-hal kecil pada aktivitas yang dilakukan setiap hari agar melekat dan jadi karakter anak.
Definisi bahagia memang punya banyak arti, tapi yang membuat definisi bahagia itu sama adalah ketika kamu atau anak merasa senang, merasa tenteram, punya pikiran positif dan anak bisa menikmati momen-momen dengan penuh semangat.
Daftar Isi
Cara Membuat Anak Bahagia
Sebagai orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik kepada anak, mereka rela berjuang, dan bekerja keras setiap hari agar kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan baik. Sayangnya, niat baik ini membuat anak-anak tidak bahagia karena kehilangan figur orang tua yang membantu dan menemani mereka bermain.
Ternyata ukuran kebahagiaan anak bukan dilihat dari materi saja, tapi kehadiran orang tua juga merupakan salah satu faktor yang membuat anak bahagia. Kita tahu, tidak setiap orang punya kesempatan lebih untuk menemani anak. Jadi, bagaimana cara membuat anak bahagia dan punya kepribadian baik? Simak artikel selengkapnya.
1. Ajari Anak Kebiasaan Positif
Menurut sebuah survei, 90% otak anak berkembang hingga usia 5-10 tahun. Berdasarkan hal tersebut, karakter seseorang dapat dibangun dan terbentuk sejak usia dini.
Karakter itu terbentuk karena seorang anak biasanya akan melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar, termasuk belajar darinya sendiri, dan hampir semua orang tua menyadari fakta ini.
Namun, beberapa orang tua mungkin kekurangan waktu atau tidak menyadari bagaimana kebiasaan masa kanak-kanak dapat membentuk seorang anak menjadi orang yang berharga.
Maka dari itu ajarilah anak tentang kebiasaan positif, misalnya mengajarkan anak tentang tata krama saat ditempat umum, mengajari anak tentang bagaimana meminta tolong, mengucapkan terima kasih dan meminta maaf jika melakukan kesalahan.
2. Dengarkan Segala Pemikirannya
Mendengarkan anak saat bercerita dan menyampaikan idenya adalah hal penting yang harus dilakukan oleh semua orang tua. Ketika mereka didengar, anak-anak merasa dihargai dan membuat mereka bersemangat bahwa ‘wah kamu tertarik mendengarkan apa yang aku katakan’, hal ini juga bisa menambah kepercayaan diri pada anak.
Hal yang perlu Anda ketahui, ketika Anda mendengarkan anak-anak itu sama halnya dengan Anda memberikan waktu, dan telinga Anda untuk mendengarkan apa yang mereka katakan. Orang tua punya peran besar dalam mendengarkan anak-anak mereka. Anak akan merasa aman dan mampu berbicara tentang apa pun yang mengkhawatirkan mereka atau bahkan mendapatkan nasihat.
Selain itu, mungkin ada hambatan bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, yaitu gangguan pendengaran, atau kurangnya keterampilan komunikasi karena ketidakmampuan belajar.
3. Batasi Penggunaan Gadget
Terlalu banyak waktu dengan teknologi menyebabkan anak tidak cukup berolahraga. Kurang olahraga tidak hanya buruk bagi tubuh mereka, tetapi juga merusak fungsi dan perkembangan otak mereka.
Faktanya, lebih banyak berolahraga dan lebih sedikit menggunakan perangkat teknologi dapat membantu meningkatkan nilai dan mengurangi masalah perilaku dan anak yang sering menggunakan gadget terlalu lama akan berdampak buruk kepada kesehatan dan mental anak, termasuk pada kepribadiannya.
4. Ajari Rasa Syukur
Mendidik anak agar punya kepribadian yang baik dan bahagia salah satunya dengan mengajari anak merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang dimiliki dirinya.
Di era saat ini banyak anak yang sudah memiliki smartphone, bahkan saat usianya masih kecil dan belum bersekolah beberapa orang tua membelikan smartphone untuk anaknya dengan alasan agar anak bahagia.
Padahal membelikan smartphone di usia yang belum cukup sebenarnya lebih banyak dampak negatifnya, misal membuat anak menjadi kecanduan, dan lama kelamaan dapat merusak mata karena terlalu sering menatap layar.
Karena itu, Anda perlu mengajari anak bersyukur atas apa yang ia miliki saat ini, dan berikan pengertian kepada anak bahwa anak punya hal yang tidak dimiliki orang lain dan itu bagus.
5. Hindari Terlalu Memanjakan Anak
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa memanjakan anak dapat menyebabkan masalah ketika mereka mencapai usia dewasa, anak yang tumbuh dan dimanja biasanya cenderung sulit untuk menentukan pilihan, tidak berani, dan sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.
Penelitian oleh Bredehoft yang melibatkan 3.531 orang dewasa untuk mengeksplorasi pengalaman anak-anak yang dimanjakan oleh orang tuanya. Hasilnya, telah ditemukan bahwa lebih dari separuh responden atau 57 persen, merasa bahwa pemanjaan berlebihan terkait dengan masalah/peristiwa dalam kehidupan orang tua mereka.
Orang tua merasa bersalah karena terlalu banyak bekerja, dan kurang memperhatikan anak mereka. Meskipun ada banyak alasan lain orang tua memanjakan anak-anak mereka, tetapi ada baiknya hindari perilaku memanjakan anak agar mereka bisa mandiri dan dapat mengandalkan dirinya sendiri.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Anak Pemalu Agar Lebih Berani
6. Ajari untuk Tolong Menolong
Seringkali kita mendengar kalau anak, atau seseorang yang berusia lebih muda banyak mengamati dan belajar dari yang lebih tua. Itu sebabnya orang tua perlu berhati-hati saat mereka bertindak atas apa pun di depan anak-anak.
Tapi, ada tindak kebaikan yang memang harus diajarkan kepada anak, seperti mengajarkan anak untuk tolong menolong dalam kebaikan, mengajarkan kepada anak untuk membantu orang lain yang sedang kesulitan.
Kebiasaan penting ini membantu anak untuk menjalani kehidupan yang berkualitas dan seimbang di masa depan. Juga, kebiasaan baik berkontribusi pada kebahagiaan sepanjang hidup seseorang. Mereka membuat seseorang termotivasi dan mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal baik setiap hari.
7. Seringlah Ajak Anak Bermain
Kita semua tahu betapa pentingnya bermain untuk perkembangan anak, dengan aktivitas bermain untuk anak-anak yang mendorong permainan imajinatif dan eksploratif, membantu anak mengembangkan ide dan inspirasinya saat bermain.
Apalagi saat anak diajak bermain di luar ruangan, dengan menghirup udara segar dipagi hari, banyaknya pepohonan di taman, dan berbagai fasilitas permainan playground outdoor Anda dapat membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka. Setiap kali Anda meluangkan waktu untuk bermain dengan anak-anak Anda, Anda mendorong mereka untuk tumbuh bahagia dan sehat., maka dari itu sering-seringlah ajak anak bermain
Kesimpulan
Meluangkan waktu bersama anak, mendengarkan anak bercerita, atau sekedar mendengarkan ide dan pandangannya merupakan hal sederhana yang membuat anak bahagia. Terkadang kita melihat kebahagiaan dari luar, dari orang lain bukan melihat dari dalam diri kita, hal ini membuat kita semakin jauh dari makna kebahagiaan.
Cari dan mulailah kebahagiaan itu dari dalam diri Anda dan anak anak, agar nantinya anak saat dewasa tumbuh sebagai orang yang bahagia dan punya kepribadian yang baik, punya karakter yang bagus dari kedua orang tuanya. Terus update dan baca artikel lainnya hanya di Happy Play Indonesia.
Baca juga:
Pentingnya Kebahagiaan untuk Perkembangan Anak Usia Dini