logo happy play

Permainan Layang-Layang: Sejarah, Cara Membuat dan Manfaatnya

Permainan Layang-Layang

Permainan layangan atau layang-layang merupakan salah satu permainan tradisional yang dimainkan sudah sejak lama, tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan masih eksis dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa lainnya. Beberapa literatur menyebutkan kemunculan permainan layangan atau permainan layang-layang tidak terlepas dari China. 

Catatan pertama menyebutkan permainan layang-layang adalah dokumen dari China sekitar 2500 Sebelum Masehi. Penemuan sebuah lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang bermain layang-layang, lalu menimbulkan pendapat lain mengenai tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan nusantara. Dikatakan bahwa layang-layang adalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) dari abad ke-17 yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.

Model layang-layang dari masa ke masa terdapat perbedaan, selalu ada modifikasinya. Dari layangan berukuran kecil, sedang, besar sampai berukuran raksasa. bukan hanya besarnya ukuran saja, tapi dari warna dan bentuk juga bermacam-macam, bahkan nggak jarang dibuat dalam bentuk tiga dimensi sehingga membutuhkan tenaga orang banyak menggunakan tali tambang, hal tersebut telah berlangsung lama sekitar tahun 1970-an. Lalu bagaimana cara membuat layangan yang bisa dimainkan anak-anak? Apa saja bahan yang dibutuhkan membuat layangan? Simak selengkapnya.

Baca juga: 10 Permainan Tradisional Indonesia yang Seru dan Cara Mainnya

Credit: www.instructables.com

Bahan Membuat Layangan 

Sebelum memulai, kamu harus menyiapkan bahan terlebih dahulu, bahan yang dibutuhkan:

1. Kertas berbentuk persegi ukuran 30×30 cm

2. Bambu ukuran lebar 1 cm, panjang 80 cm.

3. Bambu ukuran lebar 1 cm, panjang 40 cm

4. Benang wol

5. Gunting

6. Lem kertas

Cara Membuat Layang-Layang Untuk Anak

Setelah bahan terkumpul, buat layangan mengikuti cara dan tahapan berikut:

1. Letakkan bambu secara menyilang.

2. Ikat bambu dengan menggunakan benang.

3. Ikat keempat ujung bambu dengan benang.

4. Letakkan ikatan bambu di atas kertas koran. Jiplak.

5. Tambahkan 2 cm untuk garis gunting.

6. Gunting kertas koran tepat di atas garis.

7. Rekatkan kertas koran sampai menutupi bambu.

8. Tambahkan ekor pada bagian bawah layang-layang dengan menggunakan guntingan kertas koran.

9. Buat lubang di tengah, yaitu dekat dengan penyilangan bambu.

10. Masukkan benang dan ikat ke titik persilangan.

11. Ikatkan ujung yang lain ke ujung bawah rangka, layangan siap diterbangkan. Untuk menerbangkan layangan pertama kali, anak memerlukan bantuan orang dewasa, berikut cara menerbangkan layangan yang bisa kamu ajarkan kepada anak.

Credit: www.wikihow.com

Cara Memainkan Layangan

Layangan yang prima menjadi faktor utama keberhasilan menerbangkan layangan. Sebelum menerbangkan layangan, pastikan layangan dalam kondisi baik, tidak sobek, juga tidak basah. Kemudian perhatikan detail lainnya, apakah tali atau benang dan kayu layangan sudah terikat dengan baik atau belum, karena jika tidak terikat baik, layangan dapat mudah lepas saat dimainkan.

Perhatikan kondisi cuaca dan angin di sekitar. Permainan layangan dimainkan dengan memanfaatkan angin yang ada di sekitar tempat bermain, lokasi yang bagus untuk main layangan adalah di lapangan, di mana tidak dekat dengan pemukiman warga, tidak ada tiang listrik, dan pohon rindang. Apabila main layangan di tiga lokasi tadi, akan menimbulkan bahaya terjadinya korsleting listrik, dan layangan yang telah diterbangkan kemungkinan besar dapat tersangkut dipohon. 

Bantu anak terbangkan layangan. Ketika anak akan menerbangkan layangan, ia perlu seseorang yang menolongnya. Ini bisa orangtua, keluarga, atau temannya. Ia membutuhkan seorang yang dapat membantunya untuk memegang sambil meluncurkan layang-layang, dan anak yang menerbangkan layang-layang atau biasa disebut ‘penerbang’.

Si peluncur dengan layang-layang yang dipegangnya, harus berdiri berhadapan dengan arah angin, serta memberikan jarak sekitar 20 meter. Jika angin di belakang layang-layang, itu akan membuat layangan jatuh dan tidak bisa diterbangkan.

Sambil memegang layang, berikan aba-aba kepada si ‘peluncur’ untuk melepaskan dan melempar layangan ke atas. Disaat yang bersamaan si ‘penerbang’ yang memegang kendali tali layangan harus menarik layangan tali layangan sedikit demi sedikit dengan diiringi angin yang kencang secara konsisten akan membantu layangan itu terbang. Ketika layangan sudah di atas, anak dapat memainkannya. Ia juga harus menarik tali untuk memberikan sedikit gesekan. Setelah layangan terbang, anak harus memerhatikan arah angin dengan baik. Jika arah angin berubah, ia harus beradaptasi.Peluncur dan penerbang juga perlu bekerja sama untuk mengatur arah yang tepat. Dengan cara ini, layangan akan bergerak lurus bahkan bisa terbang lebih lama. 

Lagi-lagi arah mata angin harus diperhatikan. Jika ingin mengakhiri permainan, berikan arahan kepada anak untuk terus meregangkan tali, dan hati-hati memantau ujungnya. Jika talinya terlepas, maka layangan bisa terjatuh dan hilang terbawa angin. Untuk menurunkan layangan, ajari anak untuk menarik tali atau melilitkan tali di gulungannya.Permainan yang melibatkan aktivitas fisik dapat membantu proses perkembangan dan memberikan berbagai manfaat.

Credit: www.halogeet.com

Manfaat Permaianan Layang-Layang Bagi Anak

1. Melatih Motorik Kasar. Saat anak berlari, menarik benang layangan, serta gerakan menggulung benang dengan cermat merupakan gerak motorik kasar. Anak yang suka bermain layangan otot kaki dan otot tangannya akan terlatih. Menjadikan keseimbangan tubuh dan kekuatan otot besarnya semakin baik. Motorik kasar yang terlatih akan berefek baik pada kognisi anak. 

2. Koordinasi Mata dan Tangan Gerakan menarik benang layangan saat akan menaikkan mainan tersebut ke langit memerlukan koordinasi mata dan tangan yang baik. Koordinasi ini sangat diperlukan saat anak belajar membaca, menyalin tulisan, melakukan aktivitas motorik halus, dll. 

3. Berlatih Permainan dengan Aturan Bermain layangan di lapangan, apalagi bersama beberapa teman memerlukan aturan dan kesepakatan. Hal ini akan melatih anak mengembangkan soft skill. Termasuk kemampuan bernegosiasi, berdiskusi, dan membuat kesepakatan. 

4. Belajar Berbagi Kemampuan dan kemauan berbagi adalah hal yang penting untuk melatih kecerdasan emosional dan spiritual anak. Anak akan bergantian memainkan layangan dengan teman sebaya, saling berbagi perlengkapan bermain, dll.

5. Menambah Banyak Teman Umumnya layangan dimainkan di lapangan yang luas dan melibatkan banyak orang. Selain pemain, ada juga anak-anak yang menonton. Banyaknya orang yang terlibat akan membuat anak mengenal orang baru, berkenalan dengan anak-anak dari latar belakang berbeda. 

Tidak berhenti sampai keseruan saja, bermain layang-layang juga bermanfaat juga untuk kesehatan, perkembangan anak dan dapat meningkatkan komunikasi dan  kemampuan sosial anak. Baca artikel lainnya untuk mendapatkan update dan informasi dari Happy Play Indonesia.

ksplorasi dunia kegembiraan bersama Happy Play! Temukan berbagai peralatan playground berkualitas tinggi dan desain kreatif untuk menciptakan area bermain anak yang luar biasa. Klik banner di bawah ini untuk mengeksplor lebih lanjut koleksi kami dan dapatkan penawaran eksklusif. Percayakan pada Happy Play untuk mewujudkan playground impian Anda, di mana keamanan, kreativitas, dan kebahagiaan anak menjadi prioritas utama. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menciptakan pengalaman bermain yang tak terlupakan!

Baca juga: Beragam Manfaat Permainan Tradisional Bagi Anak

Bagikan Artikel Ini: