Mengelola keuangan usaha kecil bukanlah hal yang mudah. Hampir 61% pemilik usaha kecil telah melaporkan bahwa mengelola keuangan usaha yang baik dan efektif adalah sebuah tantangan.
Tidak peduli seberapa bagus produk atau layanan Anda, jika Anda tersesat dalam hal manajemen keuangan usaha kecil, membangun bisnis yang menguntungkan mungkin tetap menjadi mimpi yang dibuat-buat.
Berikut adalah tujuh cara untuk membantu Anda menjaga keuangan usaha kecil Anda berjalan lancar sambil juga merencanakan masa depan Anda.
Baca juga: Jenis Kewirausahaan yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Memulai Usaha
Daftar Isi
Cara Mengelola Keuangan Usaha
Keuangan bisnis adalah aspek penting untuk menjaga arus kas positif dan stabilitas keuangan. Jika Anda tersesat dalam hal akuntansi dan dana bisnis atau manajemen sumber daya yang tepat, Anda mungkin mendapati diri Anda tidak dapat mengelola keuangan secara efektif atau mengembangkan bisnis Anda. Jaga agar bisnis Anda tetap berjalan lancar sambil juga merencanakan masa depan Anda dengan kiat-kiat ini untuk mengelola keuangan bisnis Anda.
1. Mencatat Semua Pengeluaran dan Pemasukan
Cara mengelola keuangan bisnis yang baik dan efektif dapat dimulai lewat hal-hal sederhana dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan yang ada. Mungkin terlihat sepele, tapi kemampuan mencatat keuangan pengeluaran dan pemasukan bisnis secara konsisten cukup sulit.
2. Pisahkan Uang Pribadi dan Bisnis
Selain mencatat semua pengeluaran dan pemasukan, cara mengelola keuangan usaha yang baik dan efektif adalah memisahkan uang pribadi dan uang bisnis agar tidak tercampur. Karena jika uang pribadi dan bisnis tercampur bisa mengakibatkan keuangan Anda berantakan, uang yang seharusnya dipakai membeli kebutuhan bisnis malah digunakan untuk keperluan pribadi dan sebaliknya.
Langkah yang dapat kamu lakukan untuk memisahkan uang pribadi dan uang bisnis yaitu dengan memisahkan tempat penyimpanan, misalnya uang pribadi di simpan di akun bank A, dan uang untuk bisnis disimpan di akun bank B, hal ini juga berlaku untuk penyimpanan secara cash di dompet, pisahkan uang pribadi dan bisnis di tempat yang berbeda agar rapi dan terencana dengan baik.
3. Menyusun Anggaran
Agar keuangan Anda tersusun dengan rapi dan efektif, susunlah anggaran di awal. Pisahkan anggaran untuk kebutuhan setiap hari, bulanan dan lainnya. Misalnya anggaran wajib yang dibayarkan tiap bulan itu uang sewa kos, uang untuk membayar listrik, gaji karyawan dan sebagainya.
Susunlah pengeluaran dan buat list prioritas mana saja yang harus dibayarkan segera mungkin agar tidak terjadi banyaknya tunggakan yang akan menyusahkan diri di kemudian hari. Anggaran perlu disusun dengan menyesuaikan dengan pemasukan, jangan sampai pengeluaran lebih banyak dibanding pemasukan.
4. Membuat Laporan Keuangan
Jika Anda sudah secara konsisten melakukan pencatatan keuangan langkah selanjutnya yaitu membuat laporan arus kas dan perkiraan. Banyak dari pebisnis pemula yang gagal menjalankan bisnisnya karena tidak tertib melaporkan pemasukan dan pengeluaran keuangan.
Membuat laporan keuangan merupakan cara terbaik untuk mengawasi arus kas masuk dan keluar sekaligus meminimalisir terjadinya kerugian. Misalnya salah memberi kembalian, pengeluaran yang membludak, dan dengan membuat laporan Anda dapat melacak kemana saja uang Anda pergi.
5. Awasi Arus Kas Keuangan
Mengelola keuangan usaha yang baik dan efektif tidak cukup sampai mencatat keuangan dan melaporkan keuangan saja, Anda juga perlu mengawasi arus kas keuangan. Karena jika arus kas keuangan lancar, lancar juga usaha Anda.
Apa itu arus kas? Arus kas keuangan adalah pergerakan dana masuk dan keluar dari bisnis, Anda harus melacak ini baik mingguan, bulanan, atau triwulanan. Arus kas ini terbagi ke dalam dua jenis, arus kas positif dan negatif.
Arus kas positif ini terjadi ketika arus kas masuk ke bisnis Anda dari penjualan, piutang, dll. lebih dari jumlah uang tunai yang keluar dari bisnis Anda melalui hutang dagang, pengeluaran bulanan, gaji, dll. Sedangkan arus kas negatif terjadi ketika arus kas keluar Anda lebih besar daripada kas masuk Anda. Ini biasanya menimbulkan masalah bagi bisnis.
6. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat tidak hanya untuk penggunaan pribadi. Bisnis juga harus membuat dana darurat yang dapat membantu mereka melewati masa-masa sulit, ini merupakan cara mengelola keuangan usaha yang baik dan efektif.
Dana darurat ini dapat membantu menjembatani kesenjangan antara bisnis yang menghentikan sementara operasinya, dan keluar dari bisnis sama sekali. Dana darurat juga dapat membantu Anda membayar tagihan pada saat-saat ketika Anda tidak dapat menawarkan barang dan jasa Anda untuk dijual.
7. Gunakan Laba Usaha
Laba adalah pendapatan atau keuntungan yang tersisa setelah semua biaya dibayar. Biaya ini termasuk tenaga kerja, bahan, bunga utang, dan pajak. Laba dapat diartikan sebagai selisih lebih antara harga pembelian atau biaya dengan harga penjualannya.
Laba biasanya dihitung setiap bulan dan diakumulasikan kembali di akhir tahun. Jika laba atau keuntungan yang Anda dapatkan besar dan meningkat setiap bulannya, Anda bisa menggunakan laba usaha untuk mengembangkan usaha Anda, agar lebih banyak cabang usaha yang dimiliki sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.
Tips pada artikel di atas dapat Anda terapkan agar bisnis kamu bertahan dan bisa berkembang, membuka cabang usaha baru di tempat baru. Terus update dan baca artikel lainnya hanya di Happy Play Indonesia.
Baca juga: