Apa saja permainan tradisional Bali yang menarik untuk dimainkan? Bagaimana cara bermainnya? Yuk simak lebih lanjut tentang 10 Permainan Tradisional Bali dan Cara Memainkannya.
Permainan tradisional Bali bukan hanya sekedar tempat hiburan, tetapi juga warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan dan kreativitas.
Di tengah perkembangan teknologi yang modern, permainan ini masih menyimpan pesona tersendiri yang menarik untuk dimainkan hingga kini.
Ingin tahu lebih dalam tentang permainan-permainan tradisional dari Bali dan cara memainkannya? Mari kita eksplorasi bersama-sama.
Daftar Isi
Daftar Permainan Tradisional Bali
Permainan tradisional Bali merupakan bagian penting dari kekayaan budaya Pulau Dewata.
Permainan-permainan ini tidak hanya menjadi sarana hiburan bagi anak-anak, tetapi juga mengandung nilai-nilai kebersamaan, ketangkasan, dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, permainan tradisional Bali tetap menjadi warisan berharga yang layak dilestarikan. Yuk, kita kenali beberapa permainan tradisional Bali yang menarik dan penuh makna.
Baca juga: 10 Permainan Tradisional Indonesia yang Seru dan Cara Mainnya
1. Meong-Meong
Meong-meong bukan hanya suara kucing, tapi juga permainan tradisional asal Bali yang sudah ada sejak lama.
Permainan ini melibatkan sekelompok anak, di mana 1 anak menjadi “meong” (kucing) dan 1 lagi “bikul” (tikus).
Para pemain berdiri berpegangan tangan membentuk lingkaran sambil menyanyikan lagu, dan si meong harus menangkap bikul di dalam lingkaran. Permainan satu ini biasa disebut juga dengan permainan kucing-kucingan.
2. Magoak-goakan
Permainan tradisional khas Bali yang dulu sering dimainkan anak yaitu permainan Magoak-goakan. Nama permainan magoak-goakan diambil nama burung Gagak (Gaok yang gagah).
Untuk bermain magoak-goakan dibutuhkan 7 pemain atau lebih, satu orang yang berperan menjadi gagak dan 6 orang lainnya membuat barisan ke belakang dan saling memegang pundak temannya.
Anak yang berperan sebagai goak harus menangkap pemain di barisan paling terakhir.
3. Curik-Curik
Saat waktu luang, Anda bisa mengajak anak main permainan tradisional curik-curik sambil mengajarkannya tentang kebudayaan Indonesia.
Curik-curik dapat dimainkan secara kelompok lebih dari 4 orang, nantinya dua orang saling berhadapan, saling memegang tangan seperti pintu yang nanti akan dilewati oleh para pemain lainnya sambil bernyanyi.
Jika lagu tersebut selesai, tangan kedua pemain yang menjadi pintu harus menangkap satu anak seperti perangkap, begitu seterusnya.
4. Metembing
Main hanya dengan uang logam dan area lapangan terbuka, anak akan mendapatkan keseruan bermain bersama teman-temannya.
Metembing adalah permainan tradisional bali yang dimainkan dengan memanfaatkan area tanah atau pasir yang tidak keras, lalu dibuat lubang kecil.
Masing-masing pemain kemudian melemparkan uang logam tersebut ke arah lubang, jika logam-logam tadi masuk ke dalam lubang secara otomatis uang logam tersebut akan menjadi miliknya.
5. Metajog
Tajog merupakan salah satu permainan tradisional asal Bali yang menggunakan sepasang bambu yang telah dirakit untuk bermain.
Nama lain dari Tajog adalah Metajog, hampir sama dengan permainan Egrang Bambu yang dirakit dengan di tambahkan pijakan pada bagian bawah sehingga para pemain dapat berdiri pada sepasang bambu.
Permainan tradisional ini merupakan salah satu permainan yang seringkali dijadikan perlombaan untuk menyambut hari kemerdekaan atau perlombaan yang memeriahkan suatu kegiatan.Permainan ini menggunakan dua potong bambu yang berisi pijakan untuk kaki.
Baca juga: Simak Filosofi Permainan Tradisional yang Perlu Kamu Ketahui
6. Terompah
Salah satu permainan tradisional Bali yang seru merupakan terompah, atau yang biasa dikenal dengan bakiak.
Permainan ini melibatkan tiga orang atau lebih dan sangat mengandalkan kekompakan antar pemain.
Dengan menggunakan dua papan yang dilengkapi tali seperti sandal jepit, para pemain harus berjalan bersama-sama. Jika tidak kompak pemain bisa terjatuh.
7. Cagcag
Cagcag merupakan permainan tradisional asal Bali yang terbuat dari batang bambu. Dalam permainan ini, lima orang berpartisipasi satu sebagai pemain dan empat sebagai penggerak bambu.
Pemain harus melewati empat bambu yang kadang menjepit dan kadang melebar, sambil menyanyikan lagu Cagcag.
Permainan ini tidak hanya seru, tetapi juga menguji ketangkasan dan kehati-hatian, karena salah melangkah bisa menyebabkan kaki terjepit.
8. Sepit-sepitan
Permainan sepit-sepitan terinspirasi dari dongeng persahabatan Si Bangau dan Si Serigala. Dalam permainan ini, anak-anak menggunakan sepit, botol atau pipa berwarna-warni, dan bola pingpong.
Setiap pemain bergiliran mengambil bola dan kelereng dengan sepit tangan kiri untuk kelereng dan tangan kanan untuk bola pingpong.
Mereka harus memasukkan kelereng dan bola pingpong ke dalam botol atau pipa sesuai warna dan ukuran.
Tim yang pertama kali memasukkan semua bola dan kelereng akan menjadi pemenangnya.
9. Siap-siapan
Permainan ini merupakan permainan tradisional Bali yang seru dan populer. Dalam permainan ini, pemain menggunakan anyaman daun kelapa sebagai tempat bersembunyi. Setiap anggota tim harus mengingat siapa anggota tim mereka dan lawan.
Tujuannya merupakan menebak siapa yang bersembunyi di balik anyaman tersebut. Jika berhasil menebak, lawan yang ditebak akan gugur. Namun, jika gagal, tim yang menebak kalah. Semakin cerdas dan strategis tim, semakin besar peluang untuk menang.
10. Magala-galaan
Magala-galaan merupakan permainan tradisional Bali yang mirip dengan Gobak Sodor. Permainan ini biasanya dimainkan saat bulan purnama oleh dua tim, satu tim jaga dan satu tim penyerang.
Tim jaga berusaha mencegah pemain penyerang mencapai garis finis dan kembali ke garis start.
Jika semua pemain penyerang berhasil, mereka menang. Namun, jika mereka tersentuh penjaga, mereka kalah.
Permainan ini menguji strategi dan kecepatan, serta memberikan keseruan saat dimainkan bersama teman-teman.
Permainan-permainan di atas merupakan bagian dari kekayaan budaya tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak, khususnya di daerah Bali. Permainan tradisional bali ini harus terus dilestarikan dan dikenalkan ke anak-anak saat ini.
Setiap permainan tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan, seperti kerjasama, strategi, dan kreativitas.
Melalui permainan ini, anak-anak dapat belajar tentang budaya dan tradisi mereka, sekaligus mempererat hubungan sosial dengan teman-teman sebaya.
Dengan melestarikan permainan tradisional ini, kita turut menjaga dan menghormati warisan budaya yang telah ada sejak lama.
Mari ajak generasi muda untuk kembali memainkan permainan-permainan ini agar mereka dapat merasakan keseruan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Teruslah memperbarui pengetahuan Anda dan baca artikel-artikel menarik lainnya hanya di Happy Play Indonesia.
Bersama-sama, kita bisa menjaga dan merayakan kebudayaan yang ada di Indonesia.