19 Permainan Tradisional Indonesia yang Seru dan Cara Mainnya

Permainan Tradisional Indonesia Seru dan Cara Mainnya

Indonesia dikenal memiliki ragam budaya yang unik di setiap daerah dan memiliki permainan tradisional daerahnya masing-masing. Permainan tradisional Indonesia harusnya dilestarikan agar tidak punah, namun sekarang makin hari permainan anak yang dulu populer makin jarang dimainkan oleh anak-anak.

Permainan anak saat ini terbagi menjadi dua kategorisasi yaitu permainan tradisional dan permainan modern. Perkembangan internet menghadirkan ponsel yang menyajikan permainan online yang bisa dimainkan dari mana saja membuat banyak anak-anak kurang beraktifitas diluar ruangan.

Berbeda dengan permainan tradisional Indonesia yang memerlukan pergerakan fisik dalam memainkannya.

Pada dasarnya anak-anak memang suka bermain, namun yang jadi pertanyaan adalah permainan anak manakah yang bagus untuk mengembangkan kreativitas serta motorik anak hingga fisik.

Untuk anak-anak semakin banyak bergerak tentu semakin bagus, apalagi jika bermain diluar ruangan dengan kontak fisik, berlari, bermain menggunakan tangan, kaki, suara dan lainnya.

Melihat itu semua permainan tradisional Indonesia yang memiliki ciri di tiap daerah menjadi pilihan yang tepat. Dengan memainkan permainan tradisional Indonesia anak-anak akan bergerak bebas. Karena bermain adalah awal dari perkembangan kreativitas anak.

Tak hanya baik untuk dimainkan tetapi kita sebagai bangsa Indonesia harus terus menjaga permainan anak-anak Indonesia agar tidak punah. Dengan cara memainkan permainan tradisional Indonesia sama saja kita meneruskan keberagaman budaya Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa permainan tradisional yang harus terus dilestarikan dan seru untuk dimainkan.

Permainan Tradisional Indonesia dan Cara Mainnya

1. Permainan Tradisional Kelereng

Sumber: canva.com

Permainan tradisional pertama yang populer dan digemari anak laki-laki adalah bermain kelereng. Permainan satu ini bisa dilakukan dimana saja asalkan ruang yang tersedia cukup luas dan bisa juga dilakukan di dalam ruangan. Aturan dalam permainan kelereng sangatlah beragam, di setiap daerah terkadang juga memiliki peraturan yang berbeda dalam permainannya, itu menjadi salah satu keunikan budaya kita. 

Namun pada umumnya permainan kelereng memiliki peraturan yang dimulai dari membuat garis baik kotak ataupun lingkaran dan mengumpulkan masing-masing kelereng milik pemain di dalam garis tersebut dengan sejumlah yang telah disepakati. 

Setelah itu masing masing pemain akan memulai permainan dengan cara menyentilkan kelereng tersebut sesuai dengan jarak yang sudah dibuat, jarak ini biasanya dibuat garis lagi sebagai batas jarak menyentil. Jika dari hasil menyentil kelereng ke arah kumpulan kelereng milik pemain dan ada kelereng yang keluar dari garis lingkaran tersebut akan menjadi miliknya. Untuk cara bermain dan manfaatnya bisa Anda lihat secara lengkap di sini.

Permainan kelereng dimainkan dengan cara menggelindingkan kelereng ke arah sasaran atau berusaha menjatuhkan kelereng lawan dari dalam lingkaran. Anak-anak belajar melatih ketelitian, koordinasi mata-tangan, serta kesabaran.

Dulu, kelereng jadi favorit di halaman atau tanah lapang. Kini, permainan ini makin jarang karena anak lebih sering bermain di layar ponsel.

Playground modern bisa menggantikan sensasi itu lewat permainan bola interaktif atau jalur ketangkasan, di mana anak melatih fokus, koordinasi, dan strategi dalam suasana aman dan menyenangkan.

2. Permainan Tradisional Gobak Sodor (Galasin)

permainan galasin
Sumber: dedypurwanto.com

Permainan gobak sodor biasa disebut juga dengan nama lain galasin yang biasanya dimainkan oleh dua kelompok yang saling bersaing. Dalam setiap kelompok terdiri dari 3-5 orang. Dua kelompok menjadi dua tim berbeda, ada tim penerobos dan tim penjaga.

Dalam permainan gobak sodor atau galasin tim penerobos harus berlari melewati garis sampai garis terakhir secara bolak balik dimana masing-masing garis tersebut dijaga oleh tim penjaga.

Sedangkan tugas tim penjaga adalah menahan laju dari tim penerobos yang bertujuan untuk melewatinya.

Jika seluruh tim penerobos berhasil melewati semua garis penghadangan dari tim penjaga maka tim penerobos akan dinyatakan menang. Tetapi jika tim penerobos gagal melewati semua garis yang dijaga dan terkena sentuhan dari tim penjaga maka yang menang dalam permainan adalah tim penjaga.

Permainan tradisional anak galasin sangat melatih fisik dan motorik anak bermain dengan berlari, menghindar dan melatih insting untuk berlari atau berhenti di waktu yang tepat.

Gobak sodor dimainkan dalam tim. Satu tim menjaga garis, tim lain berusaha melewati garis hingga ke area lawan. Nilai yang dipelajari: strategi, kerja sama, dan ketangkasan.

Sayangnya, lapangan kosong makin sulit ditemui, membuat gobak sodor jarang dimainkan. Anak lebih banyak duduk diam menatap layar.

Playground dengan area rintangan, jalur zig-zag, atau jembatan tali bisa menghadirkan kembali semangat gobak sodor. Anak tetap bisa belajar kerja sama tim sambil bergerak aktif.

Baca Juga: Permainan Gobak Sodor Silsilah Cara dan Manfaatnya

3. Permainan Anak Petak Umpet

Sumber: canva.com

Petak umpet menjadi salah satu permainan tradisional Indonesia yang paling banyak dimainkan dan populer dikalangan anak-anak. Permainan simpel dan tak perlu dimainkan oleh banyak pemain menjadi pilihan terbaik untuk anak. Karena dalam permainan petak umpet dengan tiga orang saja sudah bisa memainkannya secara seru, hanya dibutuhkan pemain penjaga dan pemain yang bersembunyi.

Untuk menentukan pemain mana yang akan berjaga dan yang bersembunyi dilakukan dengan cara hompimpa, dari hompimpa akan keluar satu orang yang akan menjadi pemain penjaga.

Peraturannya juga mudah untuk dimengerti, dari jumlah pemain yang berjaga hanya satu orang dan pemain yang berjaga akan memulai permainan dengan menutup mata agar tak melihat pemain lainnya yang mulai untuk bersembunyi. 

Lalu penjaga akan menghitung sampai hitungan yang ditentukan. Saat hitungan habis pemain penjaga bisa mulai mencari pemain lain dan titik menghitung menjadi titik akhir dari para pemain.

Jika pemain penjaga mampu menemukan semua pemain yang bersembunyi, penjaga harus kembali ke lokasi menghitung dan menyebutkan nama pemain yang diketemukan.

Apabila semua pemain berhasil ditemukan makan pemain yang berjaga menang, namun apabila ada pemain yang bersembunyi terlebih dahulu berhasil ke lokasi hitung tanpa diketahui pemain penjaga maka pemain itu tak akan menjadi pemain penjaga di permainan berikutnya.

Jika putaran pertama permainan selesai dengan diketemukannya semua pemain yang bersembunyi. Maka untuk melanjutkan ke putaran permainan berikutnya dilakukan dengan cara pemain yang ditemukan tadi berbaris di belakang pemain penjaga dan penjaga menebak nomor secara bebas. Pemain lain yang ada di urutan nomor yang disebutkan awkan menjadi penjaga di permainan berikutnya.  Permainan anak jaman dulu satu ini merupakan permainan yang bisa dibilang paling populer karena mudah memainkannya.

Petak umpet mengajarkan anak tentang eksplorasi, keberanian, serta strategi memilih tempat bersembunyi. Sensasi deg-degan hampir ketahuan adalah pengalaman khas yang sulit dilupakan.

Namun, permainan ini kini jarang terlihat di lingkungan perkotaan. Ruang terbuka makin sempit, sementara anak lebih sibuk mencari “level” baru di gim layar.

Playground dengan rumah-rumahan, lorong mini, atau panel interaktif bisa memberi pengalaman serupa: eksplorasi, interaksi sosial, dan rasa penasaran yang sehat dalam lingkungan aman.

Baca Juga: Cara Bermain Petak Umpet

4. Permainan Tradisional Benteng 

permainan bentengan
Sumber: sonora.id

Permainan tradisional Indonesia yang populer berikutnya adalah benteng. Permainan ini sangat populer dan seru dengan cara bermain berkelompok. Akan dibagi menjadi dua buah kelompok dalam permainan yang masing-masing memiliki benteng. Permainan benteng akan semakin seru jika satu tim dimainkan oleh banyak orang.

Benteng atau markas setiap tim biasanya adalah tiang, pohon atau apapun yang bisa dijadikan sebagai titik benteng.

Dalam permainan masing-masing anggota kelompok akan saling menyerang benteng lawan, dengan tujuan menyentuh benteng lawan karena jika ada salah satu dari anggota tim lawan menyentuh benteng maka tim lawan akan memenangkan permainan. Jika ada pemain yang mampu menyentuh benteng lawan harus menyebutkan dengan lantang kata “Benteng”.

Benteng dimainkan oleh dua tim yang menjaga “benteng” berupa tiang atau objek tertentu. Anak belajar strategi menyerang dan bertahan, serta sportivitas dalam tim.

Kini, permainan ini hampir punah di perkotaan. Anak lebih akrab dengan pertempuran virtual ketimbang benteng nyata.

Playground bisa jadi wadah yang menghadirkan pengalaman “menjaga benteng”, melalui menara panjat atau area tematik kastil. Anak belajar strategi sekaligus bersenang-senang.

Baca Juga: Permainan Bentengan Aturan Cara dan Manfaatnya Bagi Anak

5. Lompat Tali Karet

permainan lompat tali
Sumber: kumparan.com

Selanjutnya permainan anak yang banyak dimainkan adalah lompat tali karet. Permainan anak jaman dulu satu ini umumnya biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan. Untuk bermain lompat tali karet setidaknya minimal dilakukan oleh tiga orang. Karena permainan lompat tali karet membutuhkan dua orang untuk membentangkan dan memegang tali. Sementara pemain lain akan melewati tali dengan cara melompat dan tidak boleh menyentuh tali tersebut.

Aturan dalam lompat tali karet sangat mudah, pemegang tali akan mengatur ketinggian tali. Biasanya dimulai dari ketinggian selutut lalu apabila semua berhasil melewati tali akan terus naik sampai ke kepala. Apabila ada pemain yang melompat gagal dan mengenai tali maka ia harus bergantian berjaga.

Tali karet yang dirangkai panjang digunakan untuk dilompati, dari level rendah hingga tinggi. Permainan ini melatih kelincahan, keseimbangan, dan daya tahan fisik anak.

Namun, kebiasaan lompat tali karet semakin jarang. Anak-anak lebih banyak duduk diam ketimbang melompat ceria.

Playground dengan trampolin atau area lompat-lompatan bisa menjadi pengganti yang menyenangkan. Anak tetap bisa menyalurkan energi sambil melatih motorik kasar.

Baca Juga: Asik! Main Lompat Tali Karet Begini Sejarah, Aturan dan Manfaatnya

6. Engklek

Sumber: canva.com

Engklek adalah salah satu permainan tradisional yang banyak digemari anak-anak, baik anak perempuan maupun laki-laki banyak yang memainkannya. Ada beberapa jenis petak yang bisa digunakan untuk bermain engklek, seperti bentuk L, kincir angin dan bentuk gunung. 

Aturan permainan engklek juga sangat mudah, dimulai dengan pemain melempar koin ke kotak terdekat kemudian pemain harus bermain dengan cara melawati petak tersebut tanpa menginjak koin yang dilemparnya. Setelah itu pemain lompat sampai ke garis awal dan mengambil koin tersebut, jika berhasil maka lemparkan koin tersebut ke kotak selanjutnya. Pemenang ditentukan oleh siapa yang berhasil melempar koin ke semua kotak yang telah dibuat.

Engklek dimainkan dengan melompati kotak yang digambar di tanah sambil melemparkan gacuk (batu kecil). Permainan ini melatih keseimbangan, koordinasi, dan ketelitian.

Kini, jarang ada yang menggambar kotak engklek di halaman rumah. Anak lebih sibuk dengan game digital.

Playground dengan lantai interaktif atau jalur hopscotch bisa menghadirkan kembali esensi engklek dalam bentuk modern yang lebih aman dan menarik.

Baca Juga: Cara Bermain Permainan Engklek

7. Bola Bekel

Sumber : RadarJember.com

Permainan tradisional anak bola bekel adalah salah satu permainan yang digemari oleh anak perempuan. Permainan ini sangat mudah dan tidak membutuhkan ruang yang besar. Cara memainkannya dengan cara melempar bola bekel dan kemudian pemain harus mengambil beberapa biji, batu atau benda kecil yang telah disepakati.

Apabila ada pemain yang gagal di setiap lemparannya maka permainan akan berlanjut ke pemain berikutnya. 

Bola bekel dimainkan dengan memantulkan bola kecil sambil mengambil biji bekel. Permainan ini mengasah ketangkasan, konsentrasi, dan kecepatan.

Sayangnya, bola bekel jarang ditemui di era sekarang. Anak lebih sering menggerakkan jari di layar ponsel daripada tangan di lantai.

Playground bisa menjadi pengganti yang memberi tantangan koordinasi dan refleks, misalnya melalui permainan sensorik dan bola interaktif.

Baca Juga: Diadaptasi dari Negara Belanda, Ini Cara Main Bola Bekel

8. Layangan

Sumber: canva.com

Permainan tradisional satu ini sangat digemari anak laki-laki. Hampir di setiap daerah di Indonesia pasti ada permainan ini. Permainan layangan memiliki nama lain seperti layang-layang. Dalam bermain layangan dibutuhkan layangan dan benang serta cuaca cerah dengan angin yang cukup.

Layangan adalah lembaran dengan kerangka yang dibuat sedemikian rupa sehinnga bisa diterbangkan ke udara pada area lapang dengan menggunakan benang.

Fungsi benang dalam bermain layang-layang adalah untuk mengendalikan layangan, benang akan dipegang pemain untuk menggerakan layangan di udara.

Permainan tradisional Indonesia satu ini membutuhkan kekuatan angin untuk menerbangkannya sehingga umumnya dilakukan di waktu cerah.

Layangan adalah permainan tradisional yang mendidik kesabaran, kreativitas, dan strategi mengendalikan angin.

Namun, ruang terbuka di perkotaan makin terbatas, sehingga anak jarang bisa bermain layangan.

Playground outdoor dengan tema alam atau area luas bisa jadi pengganti untuk mengenalkan konsep eksplorasi alam dan interaksi fisik.

Baca Juga: Permainan Layang-Layang: Sejarah, Cara Membuat dan Manfaatnya

9. Congklak

Sumber: canva.com

Selanjutnya permainan tradisional populer di Indonesia adalah congklak. Congklak bisa juga disebut dengan kata dakon yang membutuhkan sebuah papan congklak serta biji bijian. Papan congklak memiliki 16 lubang yang terdiri dari 2 lubang besar di tiap sisi dan 14 lubang kecil lainnya. Congklak hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja dan membutuhkan 96 biji atau kerikil kecil.

Sebelum permainan dimulai akan ditentukan siapa yang akan berjalan lebih dulu. Orang yang berjalan duluan akan mengambil semua biji dalam satu lubang dan mengisi lubang selanjutnya sampai biji habis. Langkah jalan biasanya adalah ke sebelah kanan. Begitu seterusnya sampai semua biji habis di 2 lubang besar yang ada di sisi. Setelah itu akan dihitung jumlah mana yang lebih banyak dan yang lebih banyak adalah pemenang dalam permainan.

Congklak dimainkan dengan papan berlubang dan biji congklak. Anak belajar berhitung, strategi, dan kesabaran.

Kini congklak jarang dimainkan secara langsung. Anak lebih banyak menghitung poin di game digital.

Playground edukatif bisa menghadirkan aktivitas serupa, misalnya papan interaktif atau permainan berhitung berbasis fisik yang menyenangkan.

Baca Juga: Permainan Congklak: Cara Main dan Manfaatnya Bagi Anak

10. Ketapel

permainan ketapel
Sumber: wikipedia.com

Permainan satu ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki, permainan ketapel merupakan permainan yang bisa dimainkan berbagai cara. Umumnya bermain ketapel dilakukan seperti bermain tembak-tembakan. Biji atau benda apapun bisa dijadikan sebagai peluru dalam bermain ketapel. Bisa juga digunakan untuk berburu buah seperti mangga, pepaya dan lainnya.

Ketapel adalah sebuah batang kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian atas ketapel akan diikatkan karet dan diikatkan kulit atau plastik ditengahnya. Kulit atau plastik ini berfungsi sebagai tempat baru atau kerikil. Lalu tarik ketapel dan arahkan ke sasaran yang dituju.

Ketapel mengajarkan fokus, kekuatan tangan, dan strategi. Dulu, ketapel sering digunakan anak-anak untuk menguji ketepatan.

Namun, permainan ini punya risiko jika tanpa pengawasan. Karena itu kini makin jarang terlihat.

Playground menyediakan wahana yang lebih aman untuk melatih fokus dan ketepatan, misalnya permainan target atau panahan busa.

Baca Juga: Permainan Ketapel: Cara Membuat dan Manfaatnya Bagi Anak

11. Ular Naga

Permainan ular naga
Sumber: 1001indonesia.net

Permainan tradisional yang selanjutnya adalah ular naga panjang. Permainan ini dulunya sangat populer di kalangan anak-anak, karena dapat dimainkan lebih dari 7 orang. Umumnya anak-anak memainkan permainan ini di lapangan sekitar rumah. 

Cara memainkannya cukup sederhana, pertama tentukan dua orang mana yang menjadi penjaga, sisanya melewati penjaga saling berpegang pada pundak dan berbaris melingkar seperti ular.

Setelah itu, menyanyikan lagu ular naga panjang bersama-sama, ketika nyanyian tersebut berhenti, dua penjaga harus mengambil atau menangkap orang yang ada dalam barisan. Anak yang tertangkap harus keluar dari barisan begitu seterusnya.

Permainan ular naga dimainkan dengan anak-anak berbaris panjang melewati “gerbang” yang dibentuk oleh dua orang. Permainan ini melatih kebersamaan, kekompakan, dan keceriaan.

Sayangnya, anak-anak sekarang jarang mengenal permainan yang penuh nyanyian ini.

Playground dengan permainan sirkuit atau jalur berantai bisa menghidupkan kembali esensi kebersamaan dan keceriaan khas ular naga.

12. Cublak-Cublak Suweng

Sumber : TraditionalGames.com

Cublak Cublak Suweng adalah permainan tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah. Game ini membutuhkan lebih dari dua pemain. Selain itu, alat yang dibutuhkan adalah batu atau benda lain yang dapat digenggam sepenuhnya dengan tangan.

Cara bermainnya cukup mudah, yaitu pemain harus membungkuk dan menghadap ke bawah bertindak sebagai penebak, sedangkan pemain lainnya meletakkan tangannya di belakang pemain yang membungkuk.Semua pemain bergandengan tangan menyanyikan lagu “Cublak Cublak Suweng”, sambil bergantian memindahkan batu yang akan dilewati. 

Ketika bidak Cublak Cublak Suweng selesai, pemain yang mendapatkan batu terakhir harus menyembunyikan benda tersebut sambil memegangnya. Sedangkan pemain yang berjongkok harus menebak pemain mana yang memegang batu di tangannya begitu seterusnya.

Permainan ini melatih konsentrasi dan tebak-tebakan dengan nyanyian khas Jawa. Anak belajar kerja sama dan kesabaran.

Namun, permainan tradisional bernyanyi semakin jarang dimainkan.

Playground dengan panel musik atau area interaktif bisa jadi sarana anak melatih pendengaran, konsentrasi, dan interaksi sosial.

13. Egrang

Sumber: canva.com

Permainan tradisional selanjutnya adalah egrang. Permainan ini populer di berbagai daerah di Indonesia. Bermain egrang sangat bagus untuk melatih keseimbangan tubuh, karena yang memainkan permainan egrang harus berdiri di atas kayu bambu.

Kaki kayu adalah dua batang panjang dengan bubungan di tengahnya. Cara memainkannya yaitu dengan menaiki alas di atas alas, jika terjatuh maka pemain akan dihukum. Namun hati-hati, jika Anda belum terbiasa, maka Anda harus berkonsultasi dengan ahlinya untuk menghindari kecelakaan, lakukanlah secara perlahan jika Anda pemula.

Egrang dimainkan dengan berjalan menggunakan bambu panjang. Permainan ini melatih keseimbangan, keberanian, dan daya tahan.

Namun, egrang sulit dimainkan tanpa lahan yang luas, sehingga makin jarang.

Playground dengan peralatan panjat atau keseimbangan bisa memberi pengalaman mirip egrang dalam bentuk yang lebih aman.

14. Gasing

Sumber : KompasRegional.com

Game gasing atau panggal sangat populer di kalangan anak laki-laki. Permainan ini membutuhkan permukaan yang keras, karena pemintal hanya berputar secara optimal di permukaan yang keras, berhati-hatilah jangan berdiri atau jongkok di depannya karena berbahaya akan terkena wajah. 

Pahami aturan permainannya, dalam permainan ini seutas tali harus dililitkan di bagian atas. Kemudian tali ditarik sekuat mungkin hingga ujungnya jatuh ke tanah dan berputar dengan cepat. Gasing bisa dimainkan sendiri atau bersama teman, berlomba-lomba untuk melihat siapa yang bisa berputar paling lama.

Gasing mengajarkan keterampilan memutar, kesabaran, dan teknik.

Sayangnya, anak-anak sekarang lebih sibuk memutar layar sentuh daripada memutar gasing kayu.

Playground interaktif dengan elemen berputar seperti spinner bisa menghadirkan kembali sensasi memutar dalam versi modern.

15. Boi-Boia

Permainan Boi-Boian
Sumber: diy.kemenag.go.id

Boi-Boian adalah permainan tradisional yang  sering dimainkan anak laki-laki. Biasanya permainan ini dimainkan oleh dua kelompok, satu yang bermain dan satu lagi yang jaga, masing-masing berjumlah dua orang jika ditotal akan ada 4 orang dalam permainan. 

Cara bermainnya mudah, Anda harus melempar bola kecil ke tumpukan pecahan ubin atau tumpukan batu pipih. Setelah itu, tim lain harus menyusun potongan-potongan ubin hingga tidak ada lagi yang tersisa dan menghindari tembakan bola dari anggota tim lainnya.

Permainan boi-boian menggunakan tumpukan pecahan genting yang dijatuhkan bola, lalu pemain harus menyusun kembali sambil menghindari lemparan lawan. Melatih ketangkasan, kecepatan, dan strategi tim.

Kini permainan ini jarang terlihat karena butuh halaman luas.

Playground bisa menghadirkan pengalaman mirip lewat permainan keseimbangan dan kolaborasi tim yang aman.

16. Dambas

Sumber : TraditionalGames.com

Dam Daman adalah permainan tradisional Indonesia yang mirip dengan catur. Aturan permainan ini mudah. Jika dalam catur bidak bergerak sesuai dengan posisinya, dalam catur setiap bidak hanya dapat bergerak sepanjang satu garis, baik maju, menyamping, atau diagonal.

Untuk memakan bidak atau batu lawan, kita hanya perlu melompatinya. Jadi jika lawan tidak mau memakan pion kita, kalaupun ada kesempatan, maka lawan bisa dihukum sebagai ratu dan kita bisa mengambil 3 pion lawan. Untuk memenangkan permainan ini, salah satu pihak harus dapat mengelilingi daerah segitiga/ekor lawan.

Ini memungkinkan prajurit untuk bergerak bebas ke mana saja di sepanjang garis. Permainan dimenangkan ketika seorang pemain berhasil menggunakan semua bidak lawan, meskipun permainannya seri jika setiap pemain hanya memiliki satu batu tersisa.

Dambas adalah permainan tradisional daerah tertentu yang mengasah kecerdikan dan strategi sederhana.

Namun, popularitasnya makin memudar.

Playground bisa menjadi alternatif agar nilai strategi dan kecerdikan tetap hidup melalui permainan edukatif modern.

Baca juga: Permainan Tradisional Dambas Cara Bermain dan Asalnya 

17. Patok Lele

Permainan tradisional Patok Lele
Sumber: theasianparent.com

Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam permainan yang diwariskan secara turun temurun. Salah satu permainan tradisional yang sangat populer saat itu dan sering dimainkan oleh anak-anak adalah Patok Lele. Lele patok juga dikenal dengan banyak nama di setiap daerah. Di Jawa Barat mulai dari Gatrik, Benthing Jateng dan Yogyakarta, Tak Tek Bangka Belitung, Pohon Doi NTT, Gatik, Tallisko, Lele dan Beruk di tempat lain.

Bermain patok lele cukup sederhana dengan menggunakan alat yaitu kayu. Anda Hanya membutuhkan dua potong kayu berukuran sekitar 10 cm sebagai “kayu anak” dan 30 cm sebagai “kayu induk”. Setelah itu buatlah lubang dan taruh patok lele diujung lubang. Kemudian dengan tongkat patok lele, ujung kayu tadi dipukul hingga terpantul sejauh-jauhnya.

Patok lele dimainkan dengan tongkat pendek dan panjang. Anak melatih ketepatan, kekuatan, dan strategi.

Namun, karena risiko benturan, permainan ini makin jarang dimainkan.

Playground bisa menghadirkan aktivitas motorik mirip melalui peralatan panjat dan permainan koordinasi yang lebih aman.

18. Kucing-Kucingan

Sumber : TraditionalGames.com

Kucing Kucingan merupakan permainan tradisional yang paling populer di kalangan anak anak indonesia. Dalam permainan ini terdapat peran utama yaitu kucing dan tikus. Kucing bertugas menangkap tikus yang berusaha menghindar dan bersembunyi. Permainan ini membutuhkan kecepatan, kelincahan, dan strategi bagi para pemain.

Bermain kucing kucingan cukup sederhana. Para pemain akan memilih satu orang untuk menjadi kucing dan sisanya akan menjadi tikus. Setelah kucing dipilih, ia akan mulai mengejar tikus. Tikus yang tertangkap akan menjadi kucing di putaran selanjutnya. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat dimainkan di berbagai lokasi baik di halaman rumah, lapangan , dan taman kota.

Kucing-kucingan mengajarkan strategi, kecepatan, dan kebersamaan dalam kelompok. Anak berlari, mengejar, dan saling menjaga.

Sayangnya, permainan ini jarang dimainkan karena kurangnya halaman luas.

Playground dengan area luas, lorong, dan permainan kelompok bisa memberi anak sensasi kejar-kejaran yang aman.

19. Bakiak

Sumber : Anakbisa.com

Bakiak merupakan permainan tradisional yang menggunakan sandal bakiak. Sandal bakiak terbuat dari kayu dan memiliki beberapa tempat untuk kaki sehingga dapat digunakan beberapa orang secara bersamaan. Permainan ini dimainkan secara berkelompok dengan setiap kelompok berisi 3 sampai 5 orang.

Cara bermain bakiak memerlukan koordinasi dan kerjasama yang baik. Setiap kelompok harus berjalan bersama dengan sandal bakiak mereka dari garis start ke garis finish tanpa jatuh atau terjatuh. Tim yang bisa mencapai garis finish pertama dengan koordinasi yang baik akan menjadi pemenangnya. Permainan bakiak tidak hanya menguji keterampilan fisik, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan kerjasama antar anggota tim.

Permainan bakiak dimainkan dengan beberapa orang mengenakan bakiak panjang. Anak belajar kerja sama, ritme, dan keseimbangan.

Namun, kini permainan bakiak jarang terlihat di lingkungan anak.

Playground dengan permainan kolaboratif bisa menghadirkan kembali nilai kekompakan, ritme, dan kerja sama tim.

Itulah permainan tradisional indonesia yang seru dan sekilas cara mainnya. Tak hanya seru tetapi permainan tradisional juga banyak manfaatnya untuk perkembangan tubuh anak. 

Namun permainan terus berkembang, sampai saat ini permainan – permainan diluar ruangan seperti permainan tradisional berpindah ke permainan playground baik outdoor maupun indoor yang dikenal akan kenyamanan bermain dalam ruangan. Lalu apa saja manfaatnya dari playground, simak lengkapnya dengan kunjungi halaman Manfaat bermain Di Playground Untuk Anak

Baca juga: Manfaat Permainan Tradisional Bagi Anak

Playground Sebagai Alternatif Ruang Bermain Anak

Melihat banyaknya manfaat dari permainan tradisional, sangat disayangkan jika anak-anak zaman sekarang kehilangan kesempatan untuk merasakannya. Namun, tantangan ruang bermain yang semakin sempit membuat permainan tersebut sulit dihidupkan kembali secara utuh.

Di sinilah playground modern hadir sebagai alternatif. Playground bisa menjadi wadah bermain anak yang tetap mengusung nilai permainan tradisional melatih motorik, interaksi sosial, fisik, dan kreativitas tetapi dengan fasilitas yang lebih aman, menarik, dan sesuai zaman.

Baca juga: Manfaat Bermain Playground

Playground memiliki berbagai wahana seperti perosotan, ayunan, trampolin, panjat tali, hingga rumah-rumahan. Semua itu tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menstimulasi anak untuk belajar bekerja sama, berani mencoba hal baru, serta menjaga kesehatan fisik.

Sebagai perusahaan dengan pengalaman lebih dari 19 tahun, Happy Play Indonesia menyediakan playground berkualitas dengan standar keamanan SNI & ISO. Kami siap membantu mewujudkan playground baik untuk rumah, sekolah, restoran, hotel, maupun fasilitas publik.

Mari ciptakan ruang bermain modern yang mendukung tumbuh kembang anak. Klik banner dibawah untuk konsultasi dan dapatkan playground terbaik sesuai kebutuhan Anda.

Bagikan Artikel Ini: